Penggolongan Kerajaan-Kerajaan di Indonesia

Penggolongan Kerajaan-Kerajaan di Indonesia

February 25, 2013

     Di bawah ini akan dikupas penggolongan kerajaan-kerajaan di Indonesia apakh termasuk kerjaan maritim atau agraris. Penggolongan tersebut berdassarkan fakta-fakta dan dari beberapa sumber. Apabila ada pembaca ada yang memnyai pendapat yang berbeda, dapat memberikan kritik dan saran dengan mencantumkan alasannya.

1.       KERAJAAN KUTAI
   Tidak banyak diketahui kehidupan perekonomian Kerajaan Kutai. Namun bila dilihat dari letaknya, Kerajaan Kutai sangatlah strategis. Yaitu pada jalur aktivitas pelayaran dan perdagangan antara dunia barat dan dunia timur, serta letaknya yang jauh ke arah pedalaman, yang sangat cocok untuk tempat peristirahatan bagi  pelayar yang melakukan perjalanan jarak jauh. Dalam situasi seperti itu perdagangan dapat menjadi mata pencaharian utama, maka Kerajaan Kutai merupakan kerajaan maritim.


2.       KERAJAAN TARUMANEGARA
             Prasasti Tugu menyatakan bahwa Raja Purnawarman memerintah rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak.Pembangunan ini berarti ekonomis yang besar bagi masyarakat, karena dapat digunakan sebagai sarana mencegah banjir dan lalu-lintas pelayaran perdagangan antar daerah di Kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar juga dengan daerah-daerah di sekitarnya. Oleh sebab itu perekonomian Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan maritime yang perekonomiannya dari pelayaran terusan tersebut.

3.       KERAJAAN HOLING
             Perekonomian Kerajaan Holing berkembang sangat pesat. Masyarakat Holing telah mengenal hubungan dagang. Mereka menjalin hubungan dagang dari suatu tempat yang disebut pasar. Mereka melakukan hubungan perdagangan dengan teratur di pasar tersebut. Maka Kerajaan Holing merupakan kerajaan maritime yang perekonomian utamanya pada perdagangan.

4.       KERAJAAN SRIWIJAYA
             Kerajaan Sriwijaya melakukan perluasan wilayah untuk menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan Selat Sunda yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan yang penting. Keberhasilan Sriwijaya menjadikan kerajaan tersebut sebagai penguasa tunggal jalur aktivitas perdagangan dunia yang melalui Asia Tenggara.
             Armada Kerajaan Sriwijaya yang kuat dapat menjamin keamanan aktivitas pelayaran dan perdagangan. Armadanya juga dapat memaksa perahu pedagang singgah. Semakin ramai jalur pelayaran berakibat pada Kerajaan Sriwijaya menjadi tempat pertemuan para pedagang atau pusat perdagangan di AsTeng. Para pedagang Kerajaan Sriwijaya juga berdagang sampai luar wilayah Indonesia, seperti ke China di sebelah utara, laut Merah, dan Teluk Persia. Oleh karena itu Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritime.

5.       KERAJAAN MATARAM KUNO
                 Pusat kerajaan Mataram Kuno terletak di Lembah sungai Progo, meliputi daratan Magelang, Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta. Daerah itu amat subur sehingga rakyat menggantungkan kehidupannya pada hasil pertanian. Hal ini mengakibatkan banyak kerajaan-kerajaan serta daerah lain yang saling mengekspor dan mengimpor hasil pertaniannya.Usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil pertanian telah dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi. Oleh sebab itu kerajaan mataram kuno saat itu merupakan kerajaan agraris.
  Usaha perdagangan juga mulai mendapat perhatian ketika Raja Balitung berkuasa. Raja telah memerintahkan untuk membuat pusat-pusat perdagangan serta penduduk disekitar kanan-kiri aliran Sungai Bengawan Solo diperintahkan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas perdagangan melalui aliran sungai tersebut. Sebagai imbalannya, penduduk desa di kanan-kiri sungai tersebut dibebaskan dari pungutan pajak. Lancarya pengangkutan perdagangan melalui sungai tersebut dengan sendirinya akan menigkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Mataram Kuno. Dan karena sebab tersebut pada masa Raja Balitung Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan maritime.

6.       KERAJAAN BALI
       Perekonomian Kerajaan Bali bersumber dari hasil pertanian. Jenis-jenis tanaman yang dapat diperjualbelikan seperti padi, pinang, kelapa, dan kapas. Mereka juga beternak sapi, kambing, babi, anjing, ayam, kuda, kerbau, dll. Oleh sebab itu Kerajaan Bali merupakan kerajaan agraris.

7.       KERAJAAN SUNDA
                  Kerajaan sunda memiliki enam pelabuhan penting, yakni Pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara, Sunda Kelapa, dan Cimanuk. Setiap pelabuhan dikepalai oleh seorang syahbandar  yang bertanggung jawab kepada raja an bertindak sebagau wakil raja di pelabuhan yang dikuasai.
Melalui pelabuhan tersebut Kerajaan Sunda melakuukan perdagangan ke daerah maupun negara lain. Wilayah perdagangan sampai di Pulau Sumatera bahkan pulau Maladewa. Karena perekonomian kerajaan sunda yang utama adalah perdagangan maka Kerajaan Sunda adalah Kerajaan maritime.

8.       KERAJAAN MAJAPAHIT
            Majapahit merupakan negara agraris dan juga sebagai negara maritim. Kedudukan sebagai negara agraris tampak dari letaknya di pedalaman dan dekat aliran sungai. Kedudukan sebagai negara maritim tampak dari kesanggupan angkatan laut kerajaan itu untuk menanamkan pengaruh Majapahit di seluruh nusantara. Dengan demikian, kehidupan ekonomi Kerajaan Majapahit menitikberatkan pada bidang pertanian dan pelayaran perdagangan.
                Udara di Jawa panas sepanjang tahun. Panen padi terjadi dua kali dalam setahun, butir berasnya amat halus. Terdapat pula wijen putih, kacang hijau, rempah-rempah dan lain-lain, kecualai gandum. Buah-buahan banyak jenisnya, antara lain pisang, kelapa, delima, pepaya, durian, manggis, langsat dan semangka. Sayur mayur berlimpah macamnya. Jenis binatang juga banyak, antara lain burung beo, ayam mutiara (kalkun), burung nilam, merak, pipit, kelelawar dan hewan ternak seperti sapi, kambing, kuda, babi, ayam dan bebek, serta hewan langka monyet putih dan rusa putih.
        Untuk membantu pengairan pertanian yang teratur, pemerintah Majapahit membangun dua buah bendungan, yaitu Bendungan Jiwu untuk persawahan daerah Kalamasa dan Bendungan Trailokyapuri untuk mengairi daerah hilir.

9.       KERAJAAN SINGOSARI
                 Tidak diketahui secara jelas perekonomian Kerajaan Singosari, namun letaknya yang di dekat Sungai Berantas (Jawa Timur) memungkinkan bahwa perekonomiannya seperti kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri. Yaiti secara langsung atau tidak mereka terjunke dunia pelayaran. Keadaan ini juga di dukung dari hasil bumi yang maelimpah dari Jawa Timur.  Raja Kertanegara berusaha menguasai jalur perdagangan Selat Malaka yang bertujuan mengembangkan aktivitas perekonomian Kerajaan Singosari.

 Kerajaan-Kerajaan di Indonesia yang Bercorak Hindu-Budha

Kerajaan-Kerajaan di Indonesia yang Bercorak Hindu-Budha

February 25, 2013


A. Kerajaan yang Bercorak Hindu
a) Kerajaan Kutai
Alasan :
Karena salah satu prasasti yupa yang menyebut tempat dalam tanah yang sangat suci yang diberi nama Waprakeswara.Waprakeswara merupakan suatu tempat suci untuk memuja Dewa Syiwa.

b) Kerajaan Tarumanegara
Alasan :
Karena dapat dilihat dari beberapa prasasti diperoleh gambaran bahwa Raja Punawarman menganut agama Hindu aliran Wisnu.

c) Kerajaan Kahuripan
Alasan :
Karena telah ditemukan beberapa benda peninggalan Kerajaan Hahuripan salah satunya Arca Wisnu menaiki garuda yang merupakan perwujudan dari Airlangga

d) Kerajaan Kediri
Alasan :
Karena kediri merupakan bagian dari kekuasaan Kerajaan Kahuripan yang menganut agama Hindu.

e) Kerajaan Sunda(Pajajaran)
Alasan :
Karena di dalam kitab-kitab dan juga berita dari Portugis,tetapi Kerajaan Sunda jatuh ke dalam kekuasaan Islam.

B. Kerajaan yang Bercorak Budha
a) Kerajaan Mataram Kuno
Alasan :
Karena bersumber dari prasasti-prasasti yang ditinggalkan dan corak candinya.

b) Kerajaan Sriwijaya
Alasan :
Karena berdasarkan berita dari Cina,diperkirakan sejak abad ke-7 Kerajaan Sriwijaya telah dikenal sebagai pusat pendidikan agama Budha Mahayana.

c) Kerajaan Singosari
Alasan :
Karena politik dalam negeri Kertanegara salah satunya mengangkat seorang kepala agama Budha dan brahmana untuk mendampingi raja agar mendapat dukungan dan simpati dari para pemuka agama dan dapat dibuktikan dari sumber-sumber peninggalan yang ada.

C.Kerajaan yang Bercorak Hindu-Budha
a) Kerajaan Kalingga
Alasan :
Karena dapat dibuktikan berdasarkan dari prasasti dan berdasarkan sumber berita dari Cina.

b) Kerajaan Majapahit
Alasan :
Karena berdasarkan sumber sejarah yang ada menunjukkan bahwa Kerajaan Majapahit bercorak Hindu-Budha.