Showing posts with label Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Sejarah. Show all posts
Tokoh, Rute yang dilewati, dan Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia

Tokoh, Rute yang dilewati, dan Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia

March 11, 2018


 Sudah diketahui secara luas bahwa bangsa Indonesia menjadi magnet bagi bangsa Barat. Hal tersebut dapat dilihat dari bangsa Barat yang berbonodng-bondong untuk sampai ke Indonesia.Pernahkah pembaca berpikir, bagaimana proses kedatangan bangsa Barat ke Indonesia?


a.      Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku
Portugis dan Spanyol menjadi pelopor ekspedisi ke Indonesia. Bangsa-bangsa Barat yang lain kemudian mengikuti jejak Portugis dan Spanyol.
               Batolomeuz Diaz
Orang Portugis pertama yang memimpin ekspedisi yaitu Bartolomeuz Diaz. Perjalanan menjelajahi dunia oleh Bartolomeuz Diaz diawali tahun 1486. Penjelajahan dimulai dengan menjelajahi pantai barat Afrika, hingga pada khirnya sampailah di Tanjung Harapan Baik (Afrika Selatan), namun penjelajahan ini gagal mencapai Indonesia. Penjelajahan samudera yang dilakukan Bartolomeuz Diaz sangat berarti untuk para armada-armada Portugis selanjutnya.
               Vasco Da Gama
Selanjutnya, ekspedisi menjelajahi lautan dipimpin oleh Vasco Da Gama. Keberangkatan armada laut yang dipimpin oleh Vasco Da Gama dimulai tahun 1497 dengan melewati Tanjung Harapan Baik. Pedagang Arab dan India mereka jumpai ketika tiba di pelabuhan Malinda (Afrika Timur). Akan tetapi, oleh para pedagang Arab dan India tersebut tetap merahasiakan jalan menuju Asia Tenggara. Karena itu para armada laut Portugis melanjutkan perjalanannya menyusuri pantai timur Afrika. Ombak yang besar acap kali menerjang kapal mereka. Daerah berombak besar tersebut terletak di timur laut Afrika terutama di sekitar Ujung Tanduk. Oleh sebab itu, daerah berombak besar ini dinamai Guadafui (berhatihatilah). Pelayaran ini berhasil menyelesaikan rute selat di ujung selatan Laut Merah yang disebut Bab el Mandeb (Gapura Air Mata). Pada tahun 1498), Vasco Da Gama tiba di Kalikut (India). Ekspedissi ini berhasil menemukan rute pelayaran yang baru yaitu pantai timur Afrika, mengganti rute lama yaitu jalur Laut Tengah.
               Alfonso De Alburqueque
Keinginan aramada laut Portugis kembali timbul. Kali ini mereka ingin menemukan Malaka dan Maluku. Asia Tenggara terdapat daerah yang menjadi pusat perdagangan yang ramai oleh para pengunjung. Daerah itu bernama Malaka, sedangkan Maluku adalah menjadi daerah sumber penghasil rempah-rempah yang sangat terkenal. Keinginan menguasai Maluku disiasati dengan strategi menguasai Malaka. Kolonialisme ini dipimpin Alfonso d�Alburquerque. Pada tahun 1511, ekpedisi yang dipimpin oleh Alfonsso d�Alburquerque berhasil menaklukkan Malaka. Awal penaklukan ini yang menjadi titik awal mereka menuju Maluku dan kemudian diterima oleh raja Ternate. Para armada Portugis diperbolehkan berdagang dan membangun benteeng di Maluku.


b.      Ekspedisi Bangsa Spanyol
               Christopher Colombus
Jalan penjelajahan bangsa Spanyol langsung ke Indonesia diawali oleh penjelajah bernama Christopher Colombus, ia berjalan ke arah barat. Meski orang Italia yang berwarganegara Portugis, namun pelayarannya dibiayai oleh Spanyol. Sehingga. Pelayaran dimulai tahun 1492, ia menemukan sebuah pulau bernama San Salvador. Pada akhirnya, Colombus gagal menemukan India. Ketika Colombus gagal dalam pelayaran, kemudian pelayaran dilanjutkan oleh Ferdinand Magellan.
               Ferdinand Magellan
Tahun 1519 merupakan tahun keberangkatan pemimpin ekspedisi dari Spanyol bernama Ferdinand Magellan yang melalui Samudera Atlantik. Setelah melewatiujung Amerika Selatan, ia memasuki Samudera Pasifik. Tahun 1521, ia tiba di Filipina. Saat mengatasi perang antar suku di Cebu, magellan terbunuh, kemudian digantikan oleh Del Cano. Ketika dalam pelayaran kembali ke Spanyol, mereka singgah di Tidore. Kemudian, kerjasama antara Spanyol dan Tidore semakin erat, dibuktikan dengan Spanyol membangun benteng di Tidore. Selanutnya Portugis mengetahui kabar singgahnya Spanyol di Tidore, Portugis merasa terancam. Kerajaan Ternate dan Tidore yang sudah lama bermusuhan, mendukung bangsa Barat yang dipilih masing-masing. Spanyol didukung Tidore, sedangkan Portugis didukung Ternate. Benteng Spanyol berhasil direbut Portugis. Pada akhirnya, berkat Paus di Roma, terjadilah perjanjian bernama Perjanjian Zaragoza antara Spanyol dan Portugis. Berdasarkan perjanjian tersebut dibagilah daerah kekuasaan, Maluku dikuasai Portugis, sedangkan Filipina dikuasai Spanyol.

c.       Kedatangan Bangsa Inggris di Nusantara
Pelayaran dan pengaruh Inggris di Indonesia tidak begitu mencolok. Pada tanggal 31 Desember 1600 didirikan East Indian Company. Di dalam EIC bergabung para pengusaha Inggris. Inggris sampai di Indonesia, tepatnya di Aceh tahun 1602, yang selanjutnya melanjutkan pelayaran ke Banten. Namun pengaruh Inggris di Nusantara tidak sebesar Belanda, sehingga ketika kedatangan mereka ke Nusantara disambut sebagai musuh oleh Belanda. Mereka kaget karena ketika itu di Eropa, Belanda adalah sekutu Inggris. Pada akhirnya, EIC terdesak oleh Belanda, sehingga Inggris menyingkir ke Indi/Asia Selatan dan Asia Timur.
d.      Kedatangan Bangsa Belanda di Jayakarta (Jakarta)
Kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia tidak terlepas dari jasa-jasa para pemimpin armadanya. Tokoh pelayaran dari Belanda yang paling terkenal adalah Cornelis De Houtman
           
Seorang pelaut bernama Cornelis de Houtman memimpin ekspedisi Belanda ke Indonesia. Pada tahun 1595, ujung selatan Afrika diarungi oleh Cornleis de Houtman dan armadanya, hal itu berlangsung sampai pada akhirnya menuju ke arah timur melewati Samudera Hindia. Tahun 1596, melalui Selat Sunda, de Houtman berhasil menginjakkan kaki di Pelabuhan Banten.

Selanjutnya kepeloporan de Houtman dalam ekspedisi menuju Indonesia diikuti oleh pedagang lain dari Belanda, sehingga terjadilah persaingan yang tidak sehat antarpedagang Belanda. Kemudian tahun 1602 Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC/Perserikatan Maskapai Hindia Timur) yang merupakan kongsi dagang dari perusahaan dagang Belanda dengan Gubernur Jenderal pertama VOC bernama Pieter Both. Both mendirikan pusat perdagangan VOC di Ambon, Maluku yang kemudian dipindahkan ke Jayakarta (Jakarta) dengan alasan Jawa lebih strategis sebagai lalu-lintas dagang. Alasan lain yang menjadi penyebab pemindahan pusat perdagangan kaena Belanda ingin menyingkirkan Portugis karena merupakan pesaing mereka di Malaka.

Kedatangan VOC mendapat izin dari Pangeran Jayawikarta (penguasa bagian wilayah Banten) untuk mendirikan kantor dagang di Jayakarta, selain itu Inggri dengan EICnya juga mendapatkan izin serupa. Kebijakan ini memantik ketidaksukaaan Belanda kepada Pangeran Jayakarta.

VOC yang melalui Gubernur Jenderalnya yang bernama Jan Pieterszoon Coen membujuk Kerajaan Banten untuk memecat Pangeran Jayawikarta dan mencabut kantor dagang Inggris EIC. Usaha Belanda untuk menyingkirkan EIC berhasil. Pada tanggal 31 Mei 1619, permintaan VOC diwujudkan oleh raja Banten. Kemudian Jayakarta kemudian secara berangsur-angsur dikuasai VOC. Keleluasaan diberikan dari penguassa Banten mulai dinikmati Belanda. Jayakarta kemudian diubah VOC dengan nama Batavia. Tempat pertahanan, pusat kantor dagang, dan pemerintahan mulai dibangun VOC. Pengaruh VOC semakin menguat dan meluas sehingga hal tersebut dibarengi oleh monopoli perdagangan. Hal itu menjadi tonggak kekuasaan Belanda pada catatan sejarah selanjutnya.


Penggolongan Kerajaan-Kerajaan di Indonesia

Penggolongan Kerajaan-Kerajaan di Indonesia

February 25, 2013

     Di bawah ini akan dikupas penggolongan kerajaan-kerajaan di Indonesia apakh termasuk kerjaan maritim atau agraris. Penggolongan tersebut berdassarkan fakta-fakta dan dari beberapa sumber. Apabila ada pembaca ada yang memnyai pendapat yang berbeda, dapat memberikan kritik dan saran dengan mencantumkan alasannya.

1.       KERAJAAN KUTAI
   Tidak banyak diketahui kehidupan perekonomian Kerajaan Kutai. Namun bila dilihat dari letaknya, Kerajaan Kutai sangatlah strategis. Yaitu pada jalur aktivitas pelayaran dan perdagangan antara dunia barat dan dunia timur, serta letaknya yang jauh ke arah pedalaman, yang sangat cocok untuk tempat peristirahatan bagi  pelayar yang melakukan perjalanan jarak jauh. Dalam situasi seperti itu perdagangan dapat menjadi mata pencaharian utama, maka Kerajaan Kutai merupakan kerajaan maritim.


2.       KERAJAAN TARUMANEGARA
             Prasasti Tugu menyatakan bahwa Raja Purnawarman memerintah rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak.Pembangunan ini berarti ekonomis yang besar bagi masyarakat, karena dapat digunakan sebagai sarana mencegah banjir dan lalu-lintas pelayaran perdagangan antar daerah di Kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar juga dengan daerah-daerah di sekitarnya. Oleh sebab itu perekonomian Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan maritime yang perekonomiannya dari pelayaran terusan tersebut.

3.       KERAJAAN HOLING
             Perekonomian Kerajaan Holing berkembang sangat pesat. Masyarakat Holing telah mengenal hubungan dagang. Mereka menjalin hubungan dagang dari suatu tempat yang disebut pasar. Mereka melakukan hubungan perdagangan dengan teratur di pasar tersebut. Maka Kerajaan Holing merupakan kerajaan maritime yang perekonomian utamanya pada perdagangan.

4.       KERAJAAN SRIWIJAYA
             Kerajaan Sriwijaya melakukan perluasan wilayah untuk menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan Selat Sunda yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan yang penting. Keberhasilan Sriwijaya menjadikan kerajaan tersebut sebagai penguasa tunggal jalur aktivitas perdagangan dunia yang melalui Asia Tenggara.
             Armada Kerajaan Sriwijaya yang kuat dapat menjamin keamanan aktivitas pelayaran dan perdagangan. Armadanya juga dapat memaksa perahu pedagang singgah. Semakin ramai jalur pelayaran berakibat pada Kerajaan Sriwijaya menjadi tempat pertemuan para pedagang atau pusat perdagangan di AsTeng. Para pedagang Kerajaan Sriwijaya juga berdagang sampai luar wilayah Indonesia, seperti ke China di sebelah utara, laut Merah, dan Teluk Persia. Oleh karena itu Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritime.

5.       KERAJAAN MATARAM KUNO
                 Pusat kerajaan Mataram Kuno terletak di Lembah sungai Progo, meliputi daratan Magelang, Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta. Daerah itu amat subur sehingga rakyat menggantungkan kehidupannya pada hasil pertanian. Hal ini mengakibatkan banyak kerajaan-kerajaan serta daerah lain yang saling mengekspor dan mengimpor hasil pertaniannya.Usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil pertanian telah dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi. Oleh sebab itu kerajaan mataram kuno saat itu merupakan kerajaan agraris.
  Usaha perdagangan juga mulai mendapat perhatian ketika Raja Balitung berkuasa. Raja telah memerintahkan untuk membuat pusat-pusat perdagangan serta penduduk disekitar kanan-kiri aliran Sungai Bengawan Solo diperintahkan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas perdagangan melalui aliran sungai tersebut. Sebagai imbalannya, penduduk desa di kanan-kiri sungai tersebut dibebaskan dari pungutan pajak. Lancarya pengangkutan perdagangan melalui sungai tersebut dengan sendirinya akan menigkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Mataram Kuno. Dan karena sebab tersebut pada masa Raja Balitung Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan maritime.

6.       KERAJAAN BALI
       Perekonomian Kerajaan Bali bersumber dari hasil pertanian. Jenis-jenis tanaman yang dapat diperjualbelikan seperti padi, pinang, kelapa, dan kapas. Mereka juga beternak sapi, kambing, babi, anjing, ayam, kuda, kerbau, dll. Oleh sebab itu Kerajaan Bali merupakan kerajaan agraris.

7.       KERAJAAN SUNDA
                  Kerajaan sunda memiliki enam pelabuhan penting, yakni Pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara, Sunda Kelapa, dan Cimanuk. Setiap pelabuhan dikepalai oleh seorang syahbandar  yang bertanggung jawab kepada raja an bertindak sebagau wakil raja di pelabuhan yang dikuasai.
Melalui pelabuhan tersebut Kerajaan Sunda melakuukan perdagangan ke daerah maupun negara lain. Wilayah perdagangan sampai di Pulau Sumatera bahkan pulau Maladewa. Karena perekonomian kerajaan sunda yang utama adalah perdagangan maka Kerajaan Sunda adalah Kerajaan maritime.

8.       KERAJAAN MAJAPAHIT
            Majapahit merupakan negara agraris dan juga sebagai negara maritim. Kedudukan sebagai negara agraris tampak dari letaknya di pedalaman dan dekat aliran sungai. Kedudukan sebagai negara maritim tampak dari kesanggupan angkatan laut kerajaan itu untuk menanamkan pengaruh Majapahit di seluruh nusantara. Dengan demikian, kehidupan ekonomi Kerajaan Majapahit menitikberatkan pada bidang pertanian dan pelayaran perdagangan.
                Udara di Jawa panas sepanjang tahun. Panen padi terjadi dua kali dalam setahun, butir berasnya amat halus. Terdapat pula wijen putih, kacang hijau, rempah-rempah dan lain-lain, kecualai gandum. Buah-buahan banyak jenisnya, antara lain pisang, kelapa, delima, pepaya, durian, manggis, langsat dan semangka. Sayur mayur berlimpah macamnya. Jenis binatang juga banyak, antara lain burung beo, ayam mutiara (kalkun), burung nilam, merak, pipit, kelelawar dan hewan ternak seperti sapi, kambing, kuda, babi, ayam dan bebek, serta hewan langka monyet putih dan rusa putih.
        Untuk membantu pengairan pertanian yang teratur, pemerintah Majapahit membangun dua buah bendungan, yaitu Bendungan Jiwu untuk persawahan daerah Kalamasa dan Bendungan Trailokyapuri untuk mengairi daerah hilir.

9.       KERAJAAN SINGOSARI
                 Tidak diketahui secara jelas perekonomian Kerajaan Singosari, namun letaknya yang di dekat Sungai Berantas (Jawa Timur) memungkinkan bahwa perekonomiannya seperti kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri. Yaiti secara langsung atau tidak mereka terjunke dunia pelayaran. Keadaan ini juga di dukung dari hasil bumi yang maelimpah dari Jawa Timur.  Raja Kertanegara berusaha menguasai jalur perdagangan Selat Malaka yang bertujuan mengembangkan aktivitas perekonomian Kerajaan Singosari.

 Kerajaan-Kerajaan di Indonesia yang Bercorak Hindu-Budha

Kerajaan-Kerajaan di Indonesia yang Bercorak Hindu-Budha

February 25, 2013


A. Kerajaan yang Bercorak Hindu
a) Kerajaan Kutai
Alasan :
Karena salah satu prasasti yupa yang menyebut tempat dalam tanah yang sangat suci yang diberi nama Waprakeswara.Waprakeswara merupakan suatu tempat suci untuk memuja Dewa Syiwa.

b) Kerajaan Tarumanegara
Alasan :
Karena dapat dilihat dari beberapa prasasti diperoleh gambaran bahwa Raja Punawarman menganut agama Hindu aliran Wisnu.

c) Kerajaan Kahuripan
Alasan :
Karena telah ditemukan beberapa benda peninggalan Kerajaan Hahuripan salah satunya Arca Wisnu menaiki garuda yang merupakan perwujudan dari Airlangga

d) Kerajaan Kediri
Alasan :
Karena kediri merupakan bagian dari kekuasaan Kerajaan Kahuripan yang menganut agama Hindu.

e) Kerajaan Sunda(Pajajaran)
Alasan :
Karena di dalam kitab-kitab dan juga berita dari Portugis,tetapi Kerajaan Sunda jatuh ke dalam kekuasaan Islam.

B. Kerajaan yang Bercorak Budha
a) Kerajaan Mataram Kuno
Alasan :
Karena bersumber dari prasasti-prasasti yang ditinggalkan dan corak candinya.

b) Kerajaan Sriwijaya
Alasan :
Karena berdasarkan berita dari Cina,diperkirakan sejak abad ke-7 Kerajaan Sriwijaya telah dikenal sebagai pusat pendidikan agama Budha Mahayana.

c) Kerajaan Singosari
Alasan :
Karena politik dalam negeri Kertanegara salah satunya mengangkat seorang kepala agama Budha dan brahmana untuk mendampingi raja agar mendapat dukungan dan simpati dari para pemuka agama dan dapat dibuktikan dari sumber-sumber peninggalan yang ada.

C.Kerajaan yang Bercorak Hindu-Budha
a) Kerajaan Kalingga
Alasan :
Karena dapat dibuktikan berdasarkan dari prasasti dan berdasarkan sumber berita dari Cina.

b) Kerajaan Majapahit
Alasan :
Karena berdasarkan sumber sejarah yang ada menunjukkan bahwa Kerajaan Majapahit bercorak Hindu-Budha.