Showing posts with label Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Sejarah. Show all posts
Perlawanan Rakyat pada Masa Pendudukan Jepang

Perlawanan Rakyat pada Masa Pendudukan Jepang

April 02, 2018
Negara kita  Indonesia pernah dijajah oleh bangsa Jepang. Kali ini mynovelbooks akan membahas perlawanan bangsa Indonesia pada bangsa jepang .Bangsa jepang sudah menjajah bangsa Indonesia selama 4,5 tahun loh. Perlawanan rakyat pada masa pendudukan jepang 

Nah beberapa perlawanan bangsa indonesia dilakukan oleh beberapa daerah di indonesia

Berikut adalah beberapa perlawanan rakyat pada masa pendudukan jepang :

Nama Perlawanan
Tokoh Perlawanan
Latar Belakang
Proses
Akhir
Perlawanan Rakyat Aceh
Tengku Abdul Djalil
Jepang membuat peraturan-peraturan yang menimbulkan kesewenang-wenangan Jepang itu sendiri.
Tengku Abdul Dajalil beserta rakyat Aceh melakukan perlawanan bersenjata terhadap Jepang.
Tengku Abdul Djalil ditangkap dan ditembak mati.
Perlawanan Singaparna, Jawa Barat
K.H. Zaenal Mustofa
Menentang seikerei yaitu menghormati Kaisar Jepang.
Meletusnya perlawanan terhadap Jepang yang dipimpin oleh K.H. Zaaenal Mustofa
K.H. Zaenal Mustofa dan pengikutnya ditangkap dan dihukum mati.

Perlawanan Indramayu, Jawa Barat
H. Madrian
Pengutan padi yang terlalu tinggi oleh Jepang.
Rakyat Lohbener dan Sindang di Indramayu memberontak terhadap Jepang.
Perlawanan yang dipimpin  H.Madriain dapat dipadamkan oleh Jepang.
Perlawanan PETA di Jawa Timur
Supriyadi
Kesewenang-wenangan Jepang kepada rakyat.
Perlawanan ini dipimpin Supriyadi, seorang Shodanco (Komandan pleton).
Peta tanggal 14 Februari 1945
Tertangkapnya para pejuang PETA, kemudian diadili di mahkamah militer di Jakarta dan dihukum mati.

1. Perlawanan Rakyat Aceh

a. Latar Belakang

Pada tahun 1942, Jepang untuk pertama kalinya mendarat di Aceh. Kedatangan Jepang disambut baik oleh rakyat Aceh. Hal tersebut karena propaganda Jepang yang akan memakmurkan bangsa-bangsa di Asia. Namun propaganda Jepang hanya omong kosong belaka. Pada akhrinya bangsa Jepang menindas bangsa Indonesia dengan seenaknya. Banyak perempuan Aceh yang dilecehkan oleh Jepang, rakyat Aceh juga dipaksa untuk menyembah matahari, dan masih banyak lagi kebijakan Jepang yang merendahkan harga diri rakyat Aceh.

b. Proses Terjadinya
Akibat Kesewenang-wenangan Jepang, rakyat Aceh tidak terima. Kemudian, rakyat Aceh melakukan perlawanan bersenjata yang dipimpin oleh Tengku Abdul Djalil. Tengku Abdul Djalil merupakan guru mengaji di daerah Cot Pileng. Tengku Abdul Djalil tidak mau tunduk dan tidak tahan dengan kesewenang-wenangan Jepang. Meskipun Jepang berulang kali membujuk agar dapat berdamai dengan rakyat Aceh, namun Tengku Abdul Djalil dan rakyat Aceh menolaknya. Mereka meimilih melawan Jepang. Akhirnya pertempuran pun terjadi.
c. Akhir Peristiwa
Karena usaha Jepang membujuk damai selalu ditolak. Pada November 1942, Jepang menyerbu Cot Pleing. Ketika penyerbuan yang pertama ini, rakyat sedang melaksanakan salat subuh, dengan persenjataan berupa kelewang, pedang, dan rencong. Akhirnya Jepang dapat dipukul mundur sampai ke Lhokseumawe.
Serangan Jepang yang kedua pun dapat digagalkan oleh rakyat Aceh. Pada akhirnya, serangan Jepang yang ketiga membuahkan hasil dapat ditangkapnya Tengku Abdul Djalil dan ditembak mati, serta wilayah Cot Pleing dapat dikuasai oleh Jepang.

2. Perlawanan Singaparna, Jawa Barat
a. Latar Belakang
Kesewenang-wenangan pemerintah Jepang menimbulkan perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah. Salah satu perlawanan yang mahsyur terjadi di Jawa Barat, khususnya Singaparna. Perlawanan oleh rakyat di Singaparna dipimpin oleh K.H. Zainal Mustafa yang merupakan pemimpin pesantren Sukamnah. Latar belakang perlawanan rakyat di Singaparna karena rakyat diperintahkan untuk melakukan Seikeirei. Seikeirei merupakan suatu upacara penghormatan kepada kaisar Jepang yang dianggap dewa, dengan cara membungkukkan badan ke timur laut atau Tokyo.

b. Proses Terjadinya
Kemudian menanggapi kebijakan Jepang yang semena-mena itu, K.H. Zainal Mustafa menyuruh santri-santrinya untuk tidak melakukan Seikeirei karena Seikeirei merupakan bentuk penyekutuan Tuhan. K.H. Zainal Mustafa mempertebal keyakinan dan keimanan santri-santrinya, serta mengajari santri-santri silat.

c. Akhir Peristiwa
Mengetahui bahwa rakyat Singaparna dan santri Sukamnah tidak mau melakukan Seikeirei, Jepang kemudian melakukan serangan mendadak. Jepang melancarkan serangan ke Sukamnah tahun 1944. Serangan tersebut bertujuan untuk menangkap K.H. Zainal Mustafa. Akhirnya peperangan tidak dapat dihindarkan. Pertempuran yang sengit antara Jepang dengan rakyat Singaparna, dmenangkan oleh Jepang. Jepang berhasil menangkap rakyat Singaparna dan memasukkannya ke tahanan di daerah Tasikmalaya lalu dipindahkan ke Jakarta.
K.H. Zainal Mustafa tidak luput dari penangkapan Jepang. K.H. Zainal Mustafa pada akhirnya dijatuhi hukuman mati. Beliau kemudian dimakamkan di Ancol, selanjutnya makamnya dipindahkan ke daerah Singaparna.

3. Perlawanan Indramayu, Jawa Barat
a. Latar Belakang
Jepang selalu berlaku sewenang-wenang terhadap rakyat Indonesia. Selain itu, Jepang sering membuat kebijakan yang merugikan rakyat Indonesia. Salah satunya adalah kebijakan penarikan padi hasil panenan yang sangat memberatkan dan merugikan rakyat. Di Desa Kaplongan, Distrik Karangampel pada April 1944 muncul perlawanan, berselang tiga bulan setelahnya muncul perlawanan di Desa Cidempet, Kecamatan Lohbener.

b. Proses Terjadinya
Perlawanan terhadap Jepang di Indramayu dipimpin oleh Madrian. Madrian bersama rakyat Indramayu memunyai semboyan �lebih baik mati melawan Jepang daripada mati kelaparan�. Akhirnya pecahlah pertempuran antara rakyat Indramayu melawan Jepang.

c. Akhir Peristiwa
Pertempuran antara rakyat Indramayu dengan Jepang, pertempuran berlangsung yang tidak seimbang. Jepang didukung dengan tentara dan persenjataan yang lengkap, rakyat Indramayu dapat dikalahkan.

4. Perlawanan PETA di Jawa Timur

a. Latar Belakang
PETA (singkatan dari �Pembela Tanah Air�) merupakan organisasi militer bentukan Jepang di Indonesia. PETA dibentuk oleh Jepang pada bulan Oktober 1943 untuk memertahankan Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera dari serangan pasukan Sekutu (Amesrika Serikat, Inggris, Australia, dan Belanda) yang berada di Front Pertempuran Asia Pasifik pada Perang Dunia II.
Kondisi Indonesia yang terpuruk ketika pendudukan Jepang, diantaranya karena kebijakan Jepang, seperti kebijakan penyetoran padi, Romusha, maupun Heiho (tentara yang dipersiapkan untuk ikut bertempur bersama tentara-tentara Jepang di berbagai medan tempur Asia seperti Myanmar, Thailand, dan Filipina)  yang perekrutannya dengan pemaksaan demi kepentingan Jepang, membuat PETA memberontak.

b. Proses Terjadinya
Pemberontakan PETA di Blitar, Jawa Timur tanggal 29 Pebruari 1945 dipimpin oleh Syodanco Supriyadi beserta dua orang temannya yaitu Syodanco Muradi dan Dr.Ismail. Pemberontakan PETA di Blitar merupakan perlawanan terbesar di Jawa ketika itu.

c. Akhir Peristiwa
Akhirnya, dengan kelicikan Jepang melalui Kolonel Katagiri (Komandan Pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan perundingan palsu. Perundingan yang dilakukan hanya strategi untuk menjebak perwira PETA. Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga lainnya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil meloloskan diri.

Demikian perlawanan bangsa indonesia terhadap bangsa jepang pada masa penjajahan, semoga bermanfaat

Perkembangan Berbagai Organisasi Etnik Kedaerahan dan Keagamaan Pada Masa Perkembangan Pergerakan Nasional

Perkembangan Berbagai Organisasi Etnik Kedaerahan dan Keagamaan Pada Masa Perkembangan Pergerakan Nasional

March 31, 2018


Nama Organisasi
Sejarah kelahiran
Tujuan
Bentuk perjuangan
Jong Java
Merupakan organisasi kepemudaan yang dilunya bernama Tri Koro Darmo. Kemudian berubah menjadi nama menjadi Jong Java pada tanggal 12 Juni 1918 dalam kongres I di Solo.
Mencapai Jawa Raya dengan pengkokohan  rasa persatuan antara pemuda-pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali dan Lombok.
Diplomasi, kesenian dan pengetahuan
Tri Koro Dharmo
Tri Koro Dharmo dirintis oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, dan Sunardi pada 7 Maret 1915 di Jakarta.
Mempersatukan para pelajar pribumi, dan mengembangkan minat pelajar pribumi di berbagai bidang di antaranya kesenian, bahasa nasional, dan pengetahuan umum.
Diplomasi dan organisasi
Jong Islaminten Bond
Didirikan oleh pemuda (pelajar) Islam tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta.
Dibentuk untuk belajar agama Islam bagi pelajar Islam dan menumbuhkan persatuan dan persaudaraan bagi para terpelajar Islam se-Nusantara
Keagamaan dan pendidikan
Perkumpulan Pemuda Kristen (PPK)
Pada awal berdiri tahun 1920 bernama Muda Kristen Jawi, dalam bahasa Jawa. Kemudian diubah menjadi Perkumpulan Pemuda Kristen (PPK), dalam bahasa Indonesia.
Organisasi ini bertujuan untuk membina iman para pemuda kristiani dan juga menjadi wadah untuk saling berbagi pengalaman dalam keseharian sebagai kristiani dan mempererat pemuda kristiani.

Keagamaan dan pendidikan
Muhammadiyah
Pendiri Muhammadiyah adalah K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H)
Mewujudkan cita-cita masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dengan  menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam
Keagamaan dan pendidikan
Nahdlatul Ulama
Didirikan tahun 16 Rajab 1344 H(31 Januari 1926). Dipimpin oleh K.H Hasyim Asy�ari sebagai Rais Akbar Didirikan pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926).
Di tengah-tengah masyarakat menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah waljama'ah dan masih dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keagamaan dan pendidikan
Taman Siswa
Organisasi ini berdiri tanggal 13 Juli 1922 di Yogyakarta dan didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara.
Mendidik pemuda Indonesia dan juga sebagai alat perjuangan bagi rakyat Indonesia
Pendidikan untuk pribumi





A. Jong Java

Jong Java merupakan organisasi yang dulunya ketika dibentuk bernama Tri Koro Darmo, tanggal 7 Maret 1915. Kemudian, berubah nama menjadi Jong Java tanggal 12 Juni 1918. Jong Java memiliki tujuan mengembangkan cita-cita dengan membangun Jawa Raya dan mengembangkan pergerakan di kalangan rakyat. Cita-cita tersebut diperinci sebagai berikut:
1. Melakukan pembangunan persatuan Jawa Raya dengan ikatan bersama murid-murid sekolah menengah bangsa Indonesia.
2. Menambah pengetahuan anggotanya
3. Memupuk cinta budaya sendiri, terutama budaya Jawa ketika itu

B. Tri Koro Darmo

Tri Koro Darmo berdiri tanggal 7 Maret 1915 di Gedung Stovia dan dirintis oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, dan Sunardi. Organisasi ini bertujuan mempersiapkan pemuda menjadi pemimpin bangsa di masa yang akan datang dan memunyai jiwa cinta tanah air, memperluas persaudaraan antar pemuda dan mengembangkan atau menyebarluaskan budaya Jawa. Selanjutnya, cita-cita tersebut berlanjut ketika Tri Koro Darmo berubahnama  menjadi Jong Java.

C. Jong Islaminten Bond

Jong Islaminten Bond berdiri di Jakarta oleh para pemuda Islam pada tanggal 1 Juni 1925. Organisasi ini diketuai oleh Raden Sam dengan penasehatnya bernama Haji Agus Salim. Organisasi ini dibentuk agar ada ikatan erat antar pemuda Muslim di Indonesia. Pada tanggal 1 Januari 1925, para pemuda Islam di Jakarta mendirikan suatu organisasi vang diberi nama Jong Islamiten Bond. Sebagai ketuanya dipilih Raden Sam dan sebagai penasehat ditunjuk Haji Agus Salim. Tujuan organisasi ini adalah mempererat persatuan di kalangan pemuda Muslim.

Jong Islaminten Bond tidak bergerak di bidang politik. Namun, untuk anggota yang berusia lebih dari 18 tahun dibolehkan mengikuti kegiatan politik. Organisassi ini memunyai sifat terbuka dan anggotanya yang sudah dewasa diberi kebebasan untuk berkecimpung di kegiatan politik.

D. Perkumpulan Pemuda Kristen

Perkumpulan Pemuda Kristen (PPK), pada awalnya bernama <uda Kristen Jawi yang berdiri tahun 1920. Anggotanya adalah sejumlah anak muda beragama Kristen. Pada awalnya dalam pergaulan menggunakan bahasa Jawa untuk pengantar pergaulan. Setelah berubah nama menjadai PPK, menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pergaulan. Organisasi ini bertujuan untuk membina iman para pemuda kristiani dan juga menjadi wadah untuk saling berbagi pengalaman dalam keseharian sebagai kristiani dan mempererat pemuda kristiani.

E. Muhammadiyah

Secara etimologis, Muhammadiyah berarti pengikut Nabi Muhammad SAW. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912 karena dorongan beberapa muridnya dan anggota Budi Utomo. Namun, berdirinya organisasi ini lebih kepada pendalaman K.H. Ahmad Dahlan terhadap kandungan Al-Qur�an dan kandungan isinya serta ketidakmurnian ajaran Islam karena tidak dijadikannya Al-Qur�an dan As-Sunnah sebagai rujukan atau acuan sebagian umat Islam di Indonesia.

Tujuan organisasi Muhammadiyah antara lain:

                     Mengembalikan ajaran Islam sesuai dengan sunah rasul.
                     Memberantas kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
                     Meningkatkan pengetahuan agama di kalangan para anggotanya.

Cara mencapai tujuan tersebut dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, lembaga sosial, mendirikan masjid-masjid, dan mengusahakan penerbitan, serta mengadakan perkumpulan untuk membahasa masalah tentang Islam..


F. Nandlatul Ulama (NU) 

Organisassi NU didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 oleh  K.H. Hasyim As�ari sebagai Rais Akbar. Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah Wal Jama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Perkembangan Nandlatul Ulama sangat cepat sebagai organisasi Islam berskala nasional. Dalam perkembangannya salah satunya karena NU berdiri di Jawa Timur yang menjadi pusat pesantren di Indonesia. Jawa Timur juga memiliki banyak ulama-ulama besar.

G. Taman Siswa

Organisasi ini berdiri tanggal 13 Juli 1922 di Yogyakarta dan didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara. Berdirinya Taman Siswa karena ketidakpuasan terhadap sistem pendidikan  pada masanya, lebih tepatnya ketika Indonesia dikuasai Belanda. Belanda terlalu memarjinalkan rakyat Indonesia sehingga anak Indonesia tidak semuanya merasakan bangku sekolah. Hanya mereka yang memunyai uang dan kedudukan saja yang dapt mengenyam bangku sekolah. Padahal, seluruh rakyat Indonesia memerlukan pendidikan untuk membebaskan Indonesia dari belenggu penjajahan dan menyejahterakan Indonesia itu sendiri. Tujuan khusus organisasi Taman Siswa adalah mendidik pemuda Indonesia dan juga sebagai alat perjuangan bagi rakyat Indonesia.

Benda-Benda Peninggalan Masa Praaksara (Prasejarah) dan Masa Sejarah

Benda-Benda Peninggalan Masa Praaksara (Prasejarah) dan Masa Sejarah

March 27, 2018


Benda
Kategori
Alasan
Fosil manusia purba
Benda peninggalan masa praaksara atau  zaman praaksara
Manusia purba hidup ketika zaman prasejarah. Ketika manusia purba hidup, satu-satunya cara berkomunikasi yaitu menggunakan gambar berupa cap tangan atau hewan buruan.
Alat-alat tulang
Benda peninggalan masa praaksara atau zaman prasejarah
Alat-alat tulang  dipakai ketika zaman praaksara atau zaman prasejarah meskipun zaman sejarah masih dapat dijumpai. Hal tersebut dibuktikan dengan bentuknya yang masih sederhana. Alata-alat tersebut digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
Prasasti
Benda peninggalan zaman sejarah
Prasasti tergolong peninggalan zaman sejarah atau ketika manusia sudah mengenal tulisan. Prasasti merupakan piagam yang dituli pada batu, tembaga, dan sebagainya.
Naskah Kuno
Benda peninggalan zaman sejarah
Naskah kuno jelas berasal dari zaman sejarah. Naskah kuno berupa tulisan yang memuat pengetahuan atau karya seni orang-orang pada zaman dahulu.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai tabel di atas:
1. Fosil Manusia Purba
Sebelum pembaca mengenal lebih lanjut mengenai manusia purba, penulis akan menjelaskan apa itu fosil manusia purba. Fosil adalah sisa tulang belulang binatang atau tumbuhan yang tertanam di bawah tanah dan telah mengeras atau membatu. Fosil manusia purba yang ditemukan berupa tulang belulang manusia zaman purba yang telah membatu.
Menurut Teori Evolusi manusia berasal dari kera, termasuk manusia purba. Secara umum manusia purba terbagi menjadi tiga kelompok yaitu Meganthropus (Manusia Besar), Pitecanthropus (Manusia Kera Berjalan Tegak) dan Homo (Manusia Cerdas).

2. Alat-Alat Tulang
Alat-alat tulang digunakan sebelum tulisan ditemukan bahkan sampai masa praaksara atau prasejarah berakhir. Meskipun begitu, alat-alat tulang digolongkan sebagai alat praaksara dengan alasan sudah digunakan ketika zaman praaksara. Sifat alat-alat yang tidak sekeras batu dan lebih keras daripada kayu menjadi primadona manusia prasejarah. Alat-alat tulang digunakan sebagai bahan membuat perkakas. Alat-alat tulang biasa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari oleh manusia purba.

3. Prasasti
Prasasti merupakan hasil kebudayaan setelah praaksara atau zaman sejarah. Prasasti merupakan piagam yang dituli pada batu, tembaga, dan sebagainya. Di Indonesia, penemuan prasasti Yupa yang menandai berakhirnya masa praaksara. Yupa ditemukan di Kutai, Kalimantan Timur. Yupa merupakan tulisan tertua di Indonesia yang menggunakan huruf Pallawa. Yupa menceritakan Kerajaan Kutai pada masa kejayaannya.

4. Naskah Kuno
Naskah kuno berisi informasi tentang pengetahuan maupun karya seni yang berwujud tulisan yang diturunkan oleh orang-orang zaman dahulu. Naskah kuno menjadi salah satu warisan untuk generasi mendatang.

Mengenal Masa Praaksara

Mengenal Masa Praaksara

March 27, 2018

Masa praaksara  merupakan masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Apabila diuraikan lebih lanjut, masa praaksara terdiri dari dua kata yaitu pra yang berarti sebelum, dan aksara yang berarti tulisan. Masa praaksara juga memunyai sebutan lain yaitu masa nirleka. Nirleka terdiri dari dua kata yaitu nir yang berarti tidak ada dan leka yang berarti tulisan. Sebutan lain dari masa praaksara selain masa nirleka yaitu massa prasejarah.
Tulisan menjadi pembatas waktu masa praaksara karena tulisan merupakan hasil kebudayaan manusia. Tulisan atau aksara menjadi alat komunikasi manusia. Tulisan menjadi sumber pengetahuan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Warisan generasi yang lalu kepada generassi yang akan datang dapat berupa catatan-catatan tertulis dalam bentuk prasasti ataupun catatan-catatn tertulis. Tulisan-tulisan tersebut berguna sebagai pengetahuan tentang peradaban zaman dahulu.
Zaman praaksara mulai bergulir ketika manusia ada, kemudian berakhir ketika tulisan sudah ditemukan (zaman aksara atau sejarah). Berakhirnya masa praaksara setiap bangsa berbeda beda, berikut hal-hal yang menandai berakhirnya masa praaksara:

1. Mulai dikenalnya tulisan berupa simbol-simbol yang disebut piktograf  tahun 4000 SM oleh bangsa Sumeria.

2. Tahun 3000 SM bangsa Mesir Kuno mengenal tulisan yang mirip dengan bangsa Sumeria bernama huruf hieroglif. Hieroglif merupakan simbol-simbol seperti perkakas, hewan, dan alat transportasi.

3.  Abad ke-5 M, Indonesia mengakhiri masa praaksara yang mendapat pengaruh dari pedagang India yang membawa kebudayaan berupa arsitektur bangunan, sistem pemerintahan, dan seni sastra. Berakhirnya zaman praaksara di Indonesia diketahui dari Yupa yang ditemukan di Kutai, Kalimantan Timur. Yupa merupakan tulisan tertua di Indonesia yang menggunakan huruf Pallawa.

Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Perlawanan Mengusir Penjajah di Berbagai Daerah

Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Perlawanan Mengusir Penjajah di Berbagai Daerah

March 22, 2018
No
Penyebab Kegagalan
Penjelasan
1.
Kalahnya persenjataan jika dibandingkan dengan persenjataan penjajah
Persenjataan penjajah yang lebih modern seperti senapan dan meriam jelas lebih diuntungkan ketika berlangsung daripada persenjataan rakyat yang masih menggunakan senjata tradisional, bambu runcing, dan senjata lain yang belum secanggih milik penjajah.
2.
Politik adu domba oleh penjajah
Penjajah mengadu domba para penguasa satu kerajaan atau bisa juga penguasa kerajaan dengan rakyatnya.
3.
Perencanaan perang yang kurang matang
Perencanaan perang menjadi syarat utama agar perang dapat dimenangkan. Akan tetapi, perencanaan perang yang dilakukan penguasa kurang matang ketika melawan penjajah, sehingga banyak korban dari pihak rakyat maupun penguasa akibat peperangan yang terjadi.
4.
Terserang penyakit ketika perang
Wabah penyakit sangat menggaggu ketika perang berlangsung. Pengetahuan cara mengobati juga menjadi andil gagalnya perlawanan rakyat terhadap penjajah yang disebabkan penyakit.
5.
Perlawanan masih bersifat kedaerahan
Perjuangan untuk mengusir penjajahan tidak dilakukan serentak di berbagai daerah. Usaha mengusir penjajah hanya dilakukan oleh daerah yang mendapatkan tekanan penjajah saja.


Ada banyak faktor yang menjadi penyebab kegagalan penguasa beserta rakyat untuk mengusir penjajah. Dari berbagai faktor, akan dipilih lima faktor dominan yang menyebabkan kegagaln penguasa beserta rakyat untuk mengusir penjajah.
1.      Kalahnya persenjataan jika dibandingkan dengan persenjataan penjajah
Persenjataan penjajah yang lebih modern seperti senapan dan meriam jelas lebih diuntungkan ketika berlangsung daripada persenjataan rakyat yang masih menggunakan senjata tradisional, bambu runcing, dan senjata lain yang belum secanggih milik penjajah. Seperti peperangan antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji, perang antara ayah dengan anaknya. Sultan Ageng Tirtayasa dibantu oleh rakyat Banten dan Sultan Haji dibantu Belanda. Karena Sultan Ageng bersama rakyat Banten kalah dalam hal persenjataan, maka perang dimenangkan oleh Sultan Haji bersama Belanda. Sulltan Ageng ditangkap tahun 1683. Akhirnya pada tahun 1692 Sultan Ageng meninggal dunia.

2.      Politik adu domba oleh penjajah
Penjajah mengadu domba para penguasa satu kerajaan atau bisa juga penguasa kerajaan dengan rakyatnya. Pada perang Padri, antara kaum Padri dengan kaum Adat, Belanda memiliki andil dalam perseteruan dua kaum tersebut meski akhirnya kedua kaum itu bersatu melawan Belanda. Berbeda dengan perang antara Sultan Ageng dengan Sultan Haji, Belanda yang memihak Sultan Haji menyebabkan ditangkapnya Sultan Ageng, pemimpin yang sangat berpengaruh di Banten.

3.      Perencanaan perang yang kurang matang
Perencanaan perang menjadi syarat utama agar perang dapat dimenangkan. Akan tetapi, perencanaan perang yang dilakukan penguasa kurang matang ketika melawan penjajah, sehingga banyak korban dari pihak rakyat maupun penguasa akibat peperangan yang terjadi. Hal tersebut terbukti dengan tkurang adanya perhitungan dari Mataram untuk mengantisipasi dibakarnya lumbung padi Mataram oleh VOC. VOC mengalahkan Mataram dengan menghancurkan lumbung-lumbung padi di Cirebon dan Tegal dengan cara dibakar. Akibatnya, pasukan Mataram yang menyerang VOC kesulitan pangan. Selain itu jarak antara Yogyakarta dengan Batavia, kalahnya persenjataan, dan penyakit malaria menjadi alasan kekalahan Mataram dalam menghadapi VOC.

4.      Terserang penyakit ketika perang
Wabah penyakit sangat menggaggu ketika perang berlangsung. Pengetahuan cara mengobati juga menjadi andil gagalnya perlawanan rakyat terhadap penjajah yang disebabkan penyakit. Seperti ketika Mataram menyerang VOC, para pasukan Mataram banyak yang terserang penyakit Malaria sehingga akibatnya banyak pasukan Mataram yang mati ketika perang berlangsung.

5.      Perlawanan masih bersifat kedaerahan
Dari berbagai faktor yang disebutkan sebelumnya, faktor yang terakhir dan paling berpengaruh ini yang menjadi penyebab kegagalan mengusir penjajah. Perjuangan untuk mengusir penjajahan tidak dilakukan serentak di berbagai daerah. Usaha mengusir penjajah hanya dilakukan oleh daerah yang mendapatkan tekanan penjajah saja. Banyak penguasa beserta rakyat yang masih mementingkan daerah maupun kerajaannya masing-masing.